Minggu, 07 November 2010

SIBUK (SENDIRI)

Manusia memang harus kreatif. Sampai tanpa kita sadari, hal-hal yang paling esensi sekalipun harus terabaikan karena kita terlalu sibuk melayani kreatifitas yang telah kita bangun , baik itu karier, bisnis dan sosial. Banyak keluarga harus berantakan karena urusan perhatian dan kasih sayang yang tergrus ! Banyak orang menjadi kemaruk dan “getol” berbuat dosa karena kemudian dibutakan Tahta, Harta dan (tidak ketinggalan) WIL atau PIL.

Salah satu hal yang paling esensi ialah hubungan kita dengan TUHAN. Dalam kitab Hagai tuliskan bagaiman ALLAH menegur umatnya (melalui Nabi Hagai) yang dibutakan oleh kemauan dan kedagingannya. Mereka mengabaikan RUMAH TUHAN, sementara mereka sibuk berusaha untuk berbenah mempercantik rumah mereka masing-masing. RUMAH TUHAN, secara rohani juga merepresentasiakn hubungan pribadi kita dengan TUHAN. Firman ini mengingatkan kita akan hubungan (keintiman) kita kepada TUHAN. Jangan sampai kita dibutakan dan mengabaikan TUHAN karena disibukkan dengan urusan “perut” atau “selera” kita sendiri.

Bacaan :
Hagai 1:4-7
[4] Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan? [5] Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! [6] Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
[7] Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! [8] Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. [9] Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri
©Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994.

Tidak ada komentar: