Kamis, 21 Oktober 2010

SILALAHI RAJA BUKAN ANAK SULUNG RAJA SILAHISABUNGAN

SILAHISABUNGAN DI SILALAHI NABOLAK.
Dalam rangka pembangunan Tugu Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak, maka diadakan Musyawarah besar yang mengundang seluruh tokoh-tokoh yang mewakili seluruh 8 ketrunan Raja Silahi Sabungan di seluruh Indonesia. Dalam MUBES Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak 1968, sekelompok marga Silalahi dari Pematang Siantar yang mengatasnamakan utusan dari Samosir (Tolping-Pangururan) bersikeras menolak Tarombo Raja Silahi Sabungan dengan 2 Istri dan 8 Anak. Kelompok ini bersikukuh bahwa istri Raja Silahi Sabungan adalah 3 dan mereka marga SILALAHI RAJA dari Tolping/Pangururan adalah keturunannya yang sulung (buha baju) dari istri Raja Silahi Sabungan dari Boru Simbolon. Setelah berbagai pihak dan cara pendekatan dan persuasif namun gagal dan kelompok Silalahi Raja tetap kukuh. Maka penolakan dan argumentasi kelompok Silalahi Raja dianggap tidak realistis secara akal sehat (ngawur), kemudian kelompok utusan Silalahi Raja ini diusir dari MUBES Silalahi Nabolak.

MUBES di Silalahi Nabolak berlanjut dengan tetap mengacu pada Tarombo Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak bahwa Raja Silahi Sabungan hanya memiliki 2 (dua) Istri dan 8 (delapan) Keturunanannya. Fakta ini didukung dengan fakta keberadaan 8 (delapan) wilayah BIUS / ULAYAT yang diwariskan Raja Silahi Sabungan kepada keturunannya. Selain itu, sesuai dengan PODA SAGU-SAGU MARLANGAN yang mendukung keberadaan 8 (delapan) anak-anak Raja Silahi Sabungan. Atas dasar fakta dan realita diatas pula , dengan didasari rasa kesatuan dan persatuan ‘RAP RENTA’ seluruh keturunan (pomparan) Silahisabungan pada MUBES SILAHISABUNGAN maka Panitia Pembangunan Tugu Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak terus bekerja tanpa pamrih dan akhirnya dapat mewujudkan TUGU RAJA SILAHISABUNGAN di bona pasogit SILALAHI NABOLAK.
....mungkin karena sakit hati dan dendam, sampai sekarang keturunan kelompok ini tetap eksis menamai marga mereka Silalahi Raja atau Silalahi Tolping/Pangururan......
Mungkin karena sakit hati dan dendam, sampai sekarang keturunan kelompok ini tetap eksis menamai marga mereka Silalahi Raja atau Silalahi Tolping/Pangururan.
Dan tetap menolak eksistensi tarombo Raja Silahsabungan di Silalahi Nabolak. Meski demikian, secara defacto keturunan Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak tetap menganggap kelompok Silalahi Raja / Silalahi Tolping sebagai keturunan Raja Silahisabungan namun bukan anak sulung , melainkan keturunan Raja Partada (di Tolping) dan Ompu Lahisabungan alias Bursok Raja bin Debang Raja ( di Pangururan ). Hal ini terbukti sampai saat ini, sepanjang Pangururan – Buhit -  Parbaba – Tolping , sepanjang daerah ini telah didiami keturunan-keturunan Silahisabungan.

2 komentar:

Aprido mengatakan...

Saya naposo bulung sian pomparan Raja Silahisabungan & sebagai pemula dalam tarombo hanya menganalisis sedikit saja dalam postingan ini.
Kita tahu bahwa tampubolon itu marpadan dengan marga silalahi raja parmahan (Raja bunga-bunga)

Jadi, analisis saya:
Sorbadibanua itu kan segerasi dengan Raja Silahisabungan ( abang-adik)
Dari postingan di atas menyatakan:
Sorbadibanua -->> Tuan Sihubil -->> Tampubolon
Raja Silahisabungan -->> Sondi Raja -->> Rumasondi -->> Silalahi

Disini jelas tampak bahwa:
Tampubolon generasi ke-3 dari Sorbadibanua dan Silalahi diatas generasi ke-4 dari Raja Silahisabungan.
Apakah generasi ke-3 dipadankan dengan generasi ke-4 ?
(seperti yang kita ketahui selama ini bahwa tampubolon itu memang marpadan dengan oknum silalahi ini, jadi sering manggil appara kan )
jadi pernyataan diatas SALAH kan.

Jika dikoreksi hal tersebut menjadi seperti pernyataan yang saya ketahui, maka seperti ini:
Sorbadibanua -->> Tuan Sihubil -->> Tampubolon
Raja Silahisabungan -->> Silahi Raja -->> Silalahi Raja Parmahan (Raja bunga-bunga)
Silahi Raja mempunyai anak 3 yaitu:
1. Silalahi Raja Tolping
2. Silalahi Bursok Raja
3. Silalahi Raja Parmahan (Raja Bunga-bunga)
jadi, Si Raja Bunga-bunga ini adalah anak ke-3 dari Silahi Raja.

Analisis:
Tampubolon generasi ke-3 dari Sorbadibanua dan Silalahi diatas generasi ke-3 juga dari Raja Silahisabungan.
Maka benarlah generasi ke-3 itu dipadankan dengan generasi ke-3.
(seperti yang kita ketahui selama ini bahwa tampubolon itu memang marpadan dengan oknum silalahi ini, jadi sering manggil appara kan atau abang-adik )
Jadi, mari kita naposo bulung pomparan Raja Silahisabungan menganalisis sedikit demi sedikit tarombo opungta RSS.
Horassss

Anonim mengatakan...

Sedikit meluruskan , setau dan sepemahann saya , bahwa marga Tampubolon dlu nya mempunyai perjanjian dengan raja Silalahi ,tidak bisa memiliki dan sudah dianggap anak kandung (angkat) bukan berarti jdi generasi ke 3 .begitu sterus ny yang saya tau ,maaf pak 🙏kalau ada yg salah ,,salam kenal saya marga situngkir parmahan asli dari toa Silalahi